DELAPANTOTO – adalah komponen kecil namun vital dalam sistem pengapian kendaraan bermotor. Benda ini bertugas menciptakan percikan api untuk membakar campuran udara dan bahan bakar di ruang mesin. Namun, seringkali pemilik kendaraan, terutama yang suka melakukan service mandiri, tergoda untuk mencopot atau mengabaikan sebuah komponen kecil yang disebut ring atau gasket busi.
Perhatian! Jangan pernah mencopot ring yang ada di busi! Komponen kecil berbentuk cincin ini memiliki fungsi yang sangat penting, dan keberadaannya adalah kunci untuk performa mesin yang optimal dan keselamatan komponen lainnya.
1. Fungsi Utama Ring (Gasket) Busi
Ring atau gasket pada busi standar (non-tapered seat) memiliki dua fungsi utama yang tidak bisa digantikan, yaitu:
A. Penyegelan Ruang Bakar (Sealing)
Ini adalah fungsi yang paling krusial. Ketika busi dikencangkan, ring tersebut akan tertekan dan membentuk segel kedap udara antara bodi busi dan kepala silinder (cylinder head).
- Mencegah Kebocoran Kompresi: Tanpa segel ini, gas bertekanan tinggi dari proses pembakaran akan bocor keluar melalui celah di sekitar busi. Kebocoran kompresi berarti hilangnya tenaga mesin dan penurunan efisiensi bahan bakar.
- Menjaga Kebersihan: Segel ini juga mencegah oli atau kotoran dari luar masuk ke ruang bakar.
B. Perpindahan Panas (Heat Transfer)
Gasket busi berperan penting sebagai “jembatan” termal. Sekitar 70% hingga 90% panas dari busi harus dipindahkan ke kepala silinder agar busi tidak terlalu panas (overheating).
- Mencegah Overheating: Tanpa ring, kontak antara busi dan kepala silinder tidak sempurna. Akibatnya, panas menumpuk di busi, menyebabkan busi cepat rusak, elektroda meleleh, dan yang paling parah, memicu pre-ignition (pembakaran sebelum waktunya) yang dapat merusak piston dan katup secara fatal.
2. Dampak Jika Ring Busi Dicopot
Mencopot ring busi atau menggunakan ring bekas yang sudah pipih akan menimbulkan serangkaian masalah serius:
| Dampak Negatif | Penjelasan |
| Kehilangan Tenaga (Power Loss) | Kompresi mesin bocor, menyebabkan tenaga dorong piston berkurang signifikan. |
| Kinerja Mesin Menurun | Proses pembakaran tidak sempurna, mengakibatkan mesin bergetar, sulit stasioner (idle), atau bahkan sulit dihidupkan. |
| Busi Cepat Rusak (Overheat) | Busi tidak bisa melepaskan panasnya ke kepala silinder, menyebabkan isolator retak dan elektroda meleleh. |
| Kerusakan Mesin Jangka Panjang | Panas berlebihan dapat menyebabkan pre-ignition atau detonasi yang parah, berisiko merusak komponen mahal seperti piston, katup, dan cylinder head. |
| Torsi Pengencangan Tidak Akurat | Gasket berfungsi untuk mencapai torsi pengencangan yang tepat. Tanpa gasket, busi bisa menjadi terlalu kencang (merusak ulir) atau terlalu longgar (menyebabkan kebocoran). |
3. Kapan Ring Busi Harus Diganti?
Pada umumnya, setiap kali Anda membeli busi baru (tipe dengan gasket), ring tersebut sudah terpasang dan siap digunakan.
- Busi Baru: Ring harus selalu dipasang dan akan terkompresi saat busi pertama kali dikencangkan (sesuai torsi pabrikan).
- Busi Bekas: Ketika busi dilepas dan dipasang kembali (misalnya saat pengecekan atau tune up), ring yang sudah pernah terkompresi sebaiknya diganti dengan yang baru. Namun, pada praktiknya, ring sering digunakan kembali. Jika digunakan kembali, pastikan ring tidak penyok parah atau terlalu pipih.
- Perbedaan Tipe Busi: Perlu diingat bahwa tidak semua busi memiliki ring. Busi dengan desain tapered seat (kursi tirus) tidak menggunakan ring/gasket karena desain kepala busi dan kepala silinder sudah dirancang untuk membentuk segel tanpa bantuan gasket.
Kesimpulan
Ring atau gasket busi bukanlah aksesoris, melainkan komponen vital yang dirancang untuk menjaga integritas kompresi dan mengatur suhu kerja busi. Mencopotnya sama saja dengan mengundang masalah serius pada performa dan kesehatan mesin Anda.
Selalu pastikan ring terpasang dengan benar dan busi dikencangkan sesuai torsi rekomendasi pabrikan.
Sumber: danatotomacau.pro
